Senin, 05 Desember 2011

ANALISIS FILM GRIDIRON GANG


Nama: Mucholilatul chotimah
NIM : 0911230019

ANALISIS FILM “GRIDIRON GANG”

A. Sinopsis Film
Gridiron gang adalah sebuah film yang menceritakan tentang kehidupan remaja disebuah penjara khusus remaja bermasalah. Dan film ini diangkat dari kisah nyata bahwa remaja pada saat ini sering skali melakukan kesalahan yang bisa dianggap fatal hingga akhirnya kehidupan mereka harus berakhir di penjara ataupun di jalanan. Dalam film tersebut diceritakan setelah menjalani hukuman dalam penjara remaja atau yang sering dikatakan dengan pembinaan untuk remaja yang bermasalah 75% mengalami kegagalan. Setelah menjalani masa pembinaan sekaligus hukumannya, remaja sering kali kembali mengulangi kenakalan masa lalunya atau ada remaja yang setelah menjalan masa hukuman dan bebas dia dibunuh musuh (gang lain).


Seorang pembimbing dalam penjara tersebut beripikir untuk mencari cara agar hal tersebut tidak terjadi dan berulang kembali. Lalu pembimbing tersebut memiliki ide membina remaja dengan melakukan hal yang berguna. ia memilih football sebagai sarana untuk menjadikan para remaja dalam penjara tersebut lebih baik dan melakukan perubahan pada dirinya. Pembimbing dan teman sejawatnya memutuskan membuat rencana untuk mengajarkan displin dan tanggung jawab melalui permainan berusaha keras membentuk tim yang kompetitif dan solid sehingga tidak lagi dibatasi oleh gang mereka sebelum ada dipenjara.
Pada awalnya sangat sulit untuk menyatukan remaja remaja tersebut, karena mereka terdiri dari bermmacam kepribadian, geng, ataupun yang lainnya. merupakan tugas yang berat bagi pelatihnya untuk membentuk sebuah tim yang solid. Akan tetapi pembimbing tetap mengajarkan mereka prinsip untuk membentuk karakter yang baik, kuat dan menghargai satu sama lain. Hingga akhirnya mereka mampu bekerjasama dan mendapatkan penghargaan berupa kemenangan dalam pertandingan football tersebut. Dan ketika mereka keluar dari penjara, sebagian mereka mengalami perubahan meskipun tidak dipungkiri ada bagian dari mereka yang masih mengulangi kesalahan pada masa lalunya. Dan harapan pelatihpun terpenuhi tingkat kegagalan yang dihadapi kurang dari 75 %.
B. Perkembangan kognitif
Dalam film diatas diceritakan bahwa para remaja yang berada dalam penjara telah memahami bahwa mereka dapat menjadi pemenang dengan motivasi dar pelatih yang selalu meyakinkan hal tersebut. Dengan informasi yang diterimanya dia mencoba memasukkan informasi baru dalam dirinya dan menyadari bahwa informasi tersebut benar adanya sehingga ia berusaha untuk mencapai keberhasilan tersebut. Dia berusaha menyesuaikan diri dan merubah dirinya gar dapat mendapatkan kemenangan atau keberhasilan. Ketika mendengar pelatih mengatakan bahwa dirinya bisa memperoleh penghargaan, kemenangan, dan sesuatu yang berharga maka para remaja dengan giat melakukan latihan football untuk mendapatkan kemenangan.
1. Piaget
Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Piaget yaitu skema sebagai cara remaja mengorganisasi dan mengintrepretasikan informasi yang diterima dari pelatihnya bahwa dia dapat berhasil. Dilanjutkan dengan proses asimilasi dimana remaja mulai memasukkan informasi baru kedalam informasi yang sudah ada hal ini terlihat ketika remaja mulai percaya dengan yang dikatakan oleh pelatihnya bahwa mereka bisa mencapai kemenangan. Dan adanya proses adaptasi untuk memeperoleh hal tersebut yang disebut dengan akomodasi.
2. Elkind
Menurut teori Elkind dalam perkembangan remaja terdapat immature characteristic of adolencence thoght yaitu:
a. Argumentativeness : mendebat untuk memamerkan bahwa dia memiliki kemampuan baru.
b. Indicisiveness : ragu-ragu karena banyak pilihan walau dalam hal-hal yang mudah.
c. Finding fault with authority figure : menemukan kesalahan pada figur orang tua atau orang yang dianggapnya sebagai panutan.
d. Apparent hypocrisy : sulit mengenali perbedaan antara mengekspresikan yang ideal dengan membuat perngorbanan untuk memenuhi hal tersebut.
e. Self consciousness : merasa orang lain berfikir hal yang sama dengan dirinya
1) Imaginary audience : fantasi remaja bahwa ada orang lain peduli dengan pikiran dan perilaku remaja itu.
f. Assummption of invulnaribility : personal fable : merasa spesial, unik, dan tidak harus mengikuti peraturan dunia.
Dalam film diatas diceritakan bahwa remaja terkadang sulit menentukan pilihan untuk dirinya. Padahal sebenarnya itu merupakan pilihan yang mudah dan terkadang remaja memilih pilihan yang salah, hal ini tergambar ketika willie bersama pacarnya dan dijalan bertemu dengan teman geng 88. Dan disana temannya menjelaskan kepada willie argumennya bahwa geng 88 harus membalas dendam pada geng 95 karena telah membunuh sahabatnya dengan mengungkapkan alasan-alasan yang mengharuskan mereka untuk menyerang geng lain. Pada awalnya willie bingung untuk memutuskan antara tetap dengan pacarnya atau mengikuti gengnya karena willie tahu bahwa pacarnya tidak suka ketika willie membuat ulah dengan melibatkan dirinya dalam perkelahian-perkelahian bahkan sampai membunnuh. Namun akhirnya willie memilih pergi dengan gengnya kareana rasa solidaritas pada gengnya.
Dalam masa perkembangan ini pun willie menemukan kesalahan yang dilakukan oleh ayah kandungnya yaitu bersikap keras dan memukuli ibunya. Willie sadar bahwa itu adalah hal yang salah hingga akhirnya willie membunuh ayah kandungnya sendiri.
Ada pendapat bahwa ketika berfikir negatif maka akan negatif pula peristiwa yang terjadi. Bigitupun yang dirasakan oleh Evans dia merasa bahwa orang berpikir seperti apa yang dipikirkannya yaitu ketika evans berpikir bahwa dirinya tidak mampu bermain football karena tubuh yang dimilikinya sehingga dia keluar dari tim football. Begitupun yang dirasakan junior, dia merasa bahwa teman-temannya merasakan hal yang sama seperti dirinya yaitu ketika tim fooorball merasa kalah dan dipermalukan saat pertandingan pertama kalinya junior merasa bahwa teman-temannya ingin pula merasakan kemenangan seperti dirinya maka itu dia memotivasi teman tim football untuk tetap semangat dalam berlatih.
Remaja terkadang sering merasa bahwa dirinya unik dan berbeda dengan yang lain sehingga dia tidak perlu menuruti perturan yang telah ada seperti hal yang dilakukan oleh junior. Dengan tidak menggunakan pelindung kelamin saat main football karena dia merasa mampu bermain football tanpa menggunakan pelindung. Begitupun yang dilakukan oleh Willie dia merasa unik ketika dia dipaksa oleh pelatih masuk tim football dan masuk dalam tim tersebut willie merasa bahwa dirinya tidak harus mematuhi aturan yanga telah buat oleh pelatih yaitu berkelahi dengan teman 1 tim sekaligus musuh dari gengnya pada saat latihan football. Padahal itu melanggar aturan yang telah diberlakukan oleh pelatih.
C. Perkembangan sosial
Kehidupan remaja sangat dipengaruhi oleh kehidupan sosialnya, bahkan remaja membentuk kelompok atau komunitas yang sesuai dengan dirinya. Dalam film ini diceritakan bahwa remaja membentuk geng geng dimana antara geng satu dengan yang lainnya menyelesaikan permasalahannya dengan membunuh satu sama lainnya.
1. Erik Erikson
Menurut teori Erikson pada masa remaja individu berada pada tahap pencarian Identitas dan kebingungan identitas (identity versus identity confusion). Pada tahap ini remaja mengalami masa pencarian siapa mereka, bagaimana mereka nanti, dan ke mana mereka akan menuju masa depannya. Dan disini remaja terkadang mencoba beberapa peran untuk menentukan peran yang sesuai untuk dirinya. Jika remaja mencoba berbagai peran dan menemukan peran positif maka ia akan mencapai identitas yang positif. Jika orangtua menolak identitas remaja sedangkan remaja tidak mengetahui banyak peran dan juga tidak dijelaskan tentang jalan masa depan yang positif maka ia akan mengalami kebingungan identitas.
Pada film ini para remaja yang berada didalam penjara mulai mencari identitas mereka yang sebenarnya. Mereka adalah remaja yang bermasalah dikalangan mereka sendiri, mereka memiliki latar belakang yang berbeda- beda. Ada yang sebagai anggota gang, pencuri mobil, pembunuh, ada pula sebagai pengedar narkoba.
Dalam penjara tersebut terdapat pengawas yang bernama Porter. Pengawas ini memiliki keinginan untuk menjadikan para remaja yang bermasalah ini untuk mengubah hidupnya dengan cara menyibukkan diri dengan sesuatu yang bermanfaat. Disini porter membentuk identitas tiap – tiap remaja tersebut, agar mereka bisa berubah dari seorang pecundang (seperti yang selama ini mereka pikir) menjadi seseorang yang berguna dan memiliki harga diri. Disaat seperti ini biasanya para remaja mulai berusaha mencari jati diri mereka. Mereka mulai berani mengambil keputusan dengan peran yang tidak pernah mereka lakukan. Seperti pada willie, dia berani mendorong teman gangnya yang melukai teman di tim footballnya padahal sebelumnya willie memiliki solidaritas terhadap gang 88nya yang membuat dirinya berada dalam penjara ini. Akan tetapi dia telah menentukan pilihan untuk membela teman dalam timnya karena dirasa bahwa teman dalam timnya lebih membawa manfaat dan secara bersama-sama bekerjasama untuk memperoleh sebuah penghargaan bagi dirinya. Begitupun yang dilakukan oleh junior, dimana sebelumnnya junior adalah orang yang selalu membuat ulah dalam penjara. Akan tetapi setelah dia mendengarkan dan melihat tindakan yang dilakukan Porter dan teman-temannya dalam berlatih football dia mulai merubah dirinya dan memilih peran dimana dia ingin membanggakan anaknya dan melakukan sesuatu yang berguna.
2. Teman sebaya
Dalam hal ini dapat diketahui bahwa lingkungan mempengaruhi pemilihan identitas seseorang. Dimana pada masa ini remaja memiliki loyalitas yang tinggi dan perlunya pengakuan sebagai bagian dari suatu kelompo, ingin dihargai dan tidak diabaikan dalam kehidupan sosialnya . Seperti dalam film tersebut dimana willie bergabung dengan geng 88 dan ketika geng 88 ini memiliki masalah maka willie pun ikut terjun menyelesaikan masalah tersebut meskipun bukan dia yang disakiti akan tetapi loyalitas pada kelompok dan gengnya lah yang menuntut willie untuk melakukan hal tersebut. Sebagai pengakuan bahwa Willie adalah bagian dari geng tersebut.

Begitupun ketika willie masuk dalam penjara remaja dan bertemu dengan anak yang berada dalam penjara pula akan tetapi anak itu merupakan geng 95 geng yang bermusuhan dengan gengnya. Yang awalnya belum kenal akan tetapi ketika melihat tanda gengnya mereka seakan-akan sudah sekian lama bermusuhan karena geng mereka bermusuhan. Tetapi ketika mereka sekian lama bersama dalam tim football akhirnya mereka dapat bekerjasama karena mereka telah bergabung dalam tim football yang sama. Willie pun berusaha melindungi teman tim footballnya ketika ditembak oleh teman dari geng 88 nya. Willie saat itu dalam kebingungan antara geng dan timnya. Dia bingung dengan dirinya sendiri. Dia berfikir tidak mendapat pengakuan lagi dari gengnya. Akan tetapi pelatih memotivasi willie dan akhirnya willie pun memilih perannya sebagai remaja yang melakukan hal bermanfaat yaitu dengan bermain football dan memilih teman yang baik baginya.
3. Hubungan spesial dengan lawan jenis
Dalam film ini diceritakan bahwa willie memiliki kekasih, pada tahap remaja mulai melakukan hubungan yang lebih dekat dengan lawan jenis. Ada pendapat yang meyatakan pada masa remaja hubungan spesial dengan lawan jenis merupakan proses belajar keakraban,dan sumber status. Begitupun willie yang memiliki pacar. Ini adalah sebagai status untuk dirinya.
D. Pengaruh Orang Tua
Dalam film tersebut diketahui bahwa willie memiliki ayah yang kasar dan suka memukul. Dalam pandangan willie ayah adalah sebagai orang yang jahat yang selalu memukuli ibunya. Padahal figur ayah dalam Daddy’s Factor (Penguin Books, USA, 2006) Steven Bolter dijelaskan bahwa, “Melalui kehidupan dalam keluarga, seorang ayah bukan saja memengaruhi individualitas anaknya, tetapi juga memengaruhi kemampuannya bergaul dan bersikap dalam masyarakat.” Ketika willie mendapatkan seorang ayah yang penuh dengan kekerasan maka itupun mempengaruhi kemampuan willie untuk memiih teman bergaul, bersikap dalam masyarakat. Sehingga willie terlibat dalam kelompok geng 88.
Menurut Papalia dan Diane Ayah juga memiliki peran mendorong anak untuk membuka pintu kesuksesannya. Ayah mendorong anak untuk tumbuh mandiri, percaya diri, berprestasi, bercita-cita tinggi dan seterusnya. Dan willie memiliki ayah yang keras dan kurang mendukung untuk perkembangannya willie dengan begitu willie akan kurang dapat mewujudkan cita-cita bahkan berpikir tidak mungkin mendapatkan prestasi karena adanya kurang rasa percaya diri terhadap dirinya sendiri dan salah satu faktor penyebabnya adalah ayah yang kurang mendukung dirinya, dia belum merasakan peran ayah sebagai figur yang seharusnya dapat mendukung dirinya dalam mendapatkan prestasinya.
Ketidak percayaan diri willie juga dapat terlihat ketika pelatih faatball dalam penjara menyakinkan bahwa mereka akan dapat menjadi pemenang dan melakukan sesuatu yang berguna. Pada awalnya willie mengabaikan hal tersebut akan tetapi pada akhirnya ia mendapatkan figur seseorang ayah yang dapat memberinya motivasi untuk melakukan sesuatu yang berarti dan menjadi pemenang dari pelatihnya sehingga tumbuhlah motivasi dan kemampuan willie dalam bermain football.
Dukungan dari orang tua akan membantu remaja untuk mulai bisa menentukan karir atau prilaku seperti apa yang harus mereka ambil dan mereka jalani. Semakin mereka mencoba berbagai peran, maka mereka semakin tau masa depan yang harus mereka ambil. Seperti yang di alami kenny, ia akhirnya meneruskan menjadi pemain football setelah keluar dari penjara karena mendapat dukungan dari ibunya. Dengan adanya dukungan positif seperti itu, akan mengarahkan remaja pada pribadi yang positif pula.

Sumber :
Ari Pratiwi,M.Psi. (2011). Psikologi Perkembangan Remaja. Malang.
Iman Dharma, Ibu Lemah Lembut Ayah Tegas dan Keras. (online), http://www.tabloidnova.com/Nova/Keluarga/Pasangan/Ibu-Lemah-Lembut-Ayah-Tegas-Dan-Keras-1. diakses tanggal 22 november 2011
Ramli. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Sikap Anak.(online), http://ramlimpd.blogspot.com/2011/11/pengaruh-pola-asuh-orang-tua-terhadap.html. diakses tanggal 22 november 2011.